Petualangan perjalanan wisata keluarga kami ini sebenarnya
tidak disengaja, berawal dari menghadiri undangan reuni di Umbul Tlatar
Boyolali berlanjut mengunjungi obyek wisata di daerah Semarang dan sekitarnya
dengan tidak ada niat sebelumnya. Perjalanan wisata keluarga ini ditulis
bersambung yang dimulai dari obyek wisata Umbul Tlatar Boyolali.
Tiga hari menjelang hari raya idul fitri 1434 H, dapat undangan
reuni via SMS Alumni Ikatan SPK Pemda Kudus Angkatan 9 di obyek wisata Umbul Tlatar
Boyolali pada tanggal 13 Agustus 2013. Tanpa pikir panjang langsung mengiyakan
saja untuk hadir.
Menjelang keberangkatan saya
browsing dulu mencari alamat dan
fasilitas apa saja yang ada di Umbul Tlatar Sidomukti. Layar tablet di Samsung
menunjukkan gambar-gambar dan pemandangan yang indah serta suasana percikan air
yang menambah semangat untuk segera menuju kesana.
Pagi jam 07.30 langsung berangkat dari desa tercinta Brati, Grobogan menuju Boyolali. Seluruh keluarga saya bawa
Istri 1, anak 3, mertua laki-laki, Ibu saya dan Adikku beserta suaminya dan
anaknya (keponakanku). Disamping reuni sekalian jalan-jalan mengisi liburan hari raya Idul
fitri.
Perjalanan kali ini melalui jalur Solo, melalui Kedung Ombo, Sragen
melewati Obyek Wisata Sangiran, Solo, lanjut menuju Boyolali. Sesampai didaerah Boyolali
perjalanan menuju Umbul Tlatar melewati persawahan yang asri dan pemandangan
pegunungan Merapi dan Merbabu yang indah serta hawa pegunungan yang dingin.
Didapok jadi MC plus nyanyi campursari, suarane fals tenaaannn |
Suasana reunian dimeja keluargaku |
Lokasi reuni SPK Pemda Kudus Angk. 9 |
Tepat jam 10.15 menit sudah sampai di Umbul Tlatar yang
berada di Ds. Kebonbimo Boyolali. Masuk obyek wisata dikenakan biaya masuk Rp.
2.500 dan parkir mobil Rp. 5.000. Baru masuk Alif dan Alfath sudah heboh mau
turun bermain dengar air untuk menangkap ikan-ikan kecil disungai yang
mengitari rumah-rumah makan atau biasa disebut kolam kecek. Airnya jernih dan dingin karena berasal dari sumber
mata air alami dari pegunungan.
Anak-anak dan keponakan nekat untuk berenang di Umbul
Tlatar, meski tidak memakai baju renang, karena memang tidak ada niat untuk
mengajak anak-anak berenang. Kolam renangnya sangat kecil tapi airnya bersih
dan bebas kaporit. Sayang perlengkapan renangnya hanya ban dalam mobil dan itu
satu-satunya.
Didampingi sama Simbah dan Aki, Alif dan Alfath beserta Fia asik bermain air. Kebiasaan Alfath kalau berenang senang dengan menyelam (seluruh badannya masuk kedalam air) karena Simbah nggak tahu dengan kebiasaan itu, betapa hebohnya Ibu saya ini….dengan teriakan minta tolong kepada Aki (mertua saya) berespon langsung nyebur ke kolam renang untuk mengangkat Alfath, padahal kedalaman kolam renang tersebut hanya setinggi dada anak saya. Basah deh……… Tapi ambil hikmahnya saja betapa sayangnya Simbah kepada cucu-cucunya. Karena air yang sangat dingin anak-anak hanya 1 jam berenang itupun tangannya sudah pada keriput.
Habis berenang Alif dan Alfath pengen mancing disekitar
rumah makan (Pemancingan 10) yang disewa untuk acara reuni. Ikannya jarang dan
kecil-kecil, didalam kolam banyak sekali duri-duri ikan mungkin sisa-sisa menu
makanan ikan yang gak habis langsung dibuang di kolam. Sangat disayangkan alat
pancing yang disediakan sangat sederhana kalo gak mau dibilang jelek sekali,
hanya belahan bamboo kemudian dipasang senar dan kail.
Acara saya sendiri yaitu reuni tidak berjalan mulus, yang
datang hanya beberapa orang, mungkin karena tanggal tersebut sudah banyak yang
mulai bekerja, dan lokasi reuni yang sangat jauh. Tapi bagaimananpun acara
tetap meriah dengan hadirnya organ tunggal dengan 2 artis dari Boyolali
didampingi artis-artis dari Alumni SPK Pemda Kudus yang menyumbangkan suara
perunggunya…hehehehe,…… ada yang modal nekat seperti saya, karena
pentolan-pentolan alumni yang pandai menyanyi tidak hadir. Setelah hiburan
dilanjut dengan makan-makan yang didominasi menu ikan. Dari mulai ikan lele,
gurame, mujaher, nila komplit. Rasa masakannya juga enak, sambalnya terasa
cocok dilidah nilai 8 dari 10. Recomanded untuk dicoba.
Selain kolam kecek, kolam renang dan pemancingan di Umbul
Tlatar boyolali juga ada ATV, tunggang kuda, flying fox, terapi ikan.
Selesai acara reuni teman-teman alumni mendapat tawaran
untuk mampir ke rumah Ibu Dwi Astutiningrum didaerah Ambarawa, tetapi hanya
saya dan Ita Rustanti yang berkenan untuk datang. Menuju rumah Ibu Dwi
menyusuri jalan yang naik, turun, berkelok dengan cuaca yang dingin.
Setelah 1 jam perjalanan sudah sampai
rumahnya. Disana kita ditunjukkan tentang usaha yang digelutinya yaitu beternak
burung puyuh dan budidaya jamur, usaha yang sangat menguntungkan dan prospek yang
cerah.
Jam 17.00 setelah sholat ‘Asar kita pamit untuk pulang,
kemudian sama tuan rumah dibawain oleh-oleh telur puyuh dan jamur. Karena sudah
sore ada ide dari adik ipar saya (Dik Arief) untuk menginap dirumah buliknya
dipinggiran rawa pening Ambarawa. Langsung mobil Avanza kesayangan tancap gas
menuju rawa pening.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar